Senin, 13 April 2015

Pembelajaran berbasis PAIKEM



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Strategi merupakan suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik, demikian sebaliknya. Strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran aktual yang efektif dan efisien, untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Hilda Jaba mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih oleh guru dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas bagi siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan dan mengembangkan kreativitas anak, sehingga pembelajaran menjadi, namun tetap menyenangkan. PAIKEM termasuk salah satu model pembelajaran yang menarik perhatian publik, mengingat manfaatnya yang besar dalam menggali dan mendinamisir potensi anak didik di tengah mundurnya kualitas pendidikan di negeri ini.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian pembelajaran berbasis PAIKEM ?
2.      Apa saja tujuan pembelajaran PAIKEM ?
3.      Bagaimana aplikasi pembelajaran PAIKEM ?
4.      Langkah-langkah apa saja yang terdapat pada pembelajaran PAIKEM ?
5.      Bagaimana bentuk desain dan RPP pada pembelajaran PAIKEM ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pembelajaran Berbasis PAIKEM
Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja. Sementara, guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan, supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan efektif.[1] Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di sekolah dari kurikulum yang sudah dirancang dan menuntut aktivitas dan kreativitas guru dan siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan secara efektif dan menyenangkan.[2]

1.        Pembelajaran Partisipatif
Pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Pembelajaran ini menitikberatkan pada keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran (child center/student center) bukan pada dominasi guru dalam penyampaian materi pelajaran (teacher center).[3] Pembelajaran partisipatif sering juga diartikan sebagai keterlibatan peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Indikator pembelajaran partisipatif, sebagaimana dikemukakan Knowles (1970) adalah sebagai berikut: (1) adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik, (2) adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan, (3) dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.[4]


2.        Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.[5] Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran baik secara mental maupun fisik. Karena itu proses pembelajaran guru dituntut mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik secara aktif menemukan, memeroses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan baru.[6]

3.        Pembelajaran Inovatif
Inovatif dimaksudkan dalam proses pembelajaran diharapkan muncul ide-ide baru atau inovasi-inovasi positif yang lebih baik.[7] Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan peserta didik untuk melahirkan pemikiran atau ide-ide sendiri yang biasanya dapat muncul dari situasi pembelajaran kondusif yang bebas dari perasaan tertekan takut atau cemas.[8] Inovatif berarti memiliki kecenderungan untuk melakukan pembaharuan dalam arti perbaikan dan pengembangan dalam kegiatan pembelajaran.[9]

4.        Pembelajaran Kreatif
Kreatif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan kegiatan yang beragam serta mampu membuat alat bantu/media belajar yang sederhana yang dapat memudahkan pemahaman siswa.[10] Pembelajaran kreatif merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti.[11] Pengembangan kemampuan berpikir kreatif haruslah seimbang dengan pengembangan kemampuan berpikir rasional logis.[12]

5.        Pembelajaran Efektif
Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal.[13] Strategi pembelajaran yang efektif adalah strategi pembelajaran yang mempertimbangkan karakteristik siswa, bagaimana kemampuannya, metode yang cocok digunakan, media yang diterapkan serta evaluasi pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan siswa.[14] 

6.        Pembelajaran Menyenangkan
Kemenarikan pembelajaran adalah ukuran keberhasilan yang indikatornya makin lama seseorang belajar, maka makin tertarik dia mempelajari sesuatu atau makin dia perdalam. Artinya guru menyediakan situasi atau suasana agar pembelajaran itu berjalan dengan baik. Hal yang perlu disiapkan guru adalah media pembelajaran disiapkan dengan baik, lingkungan belajar di setting sesuai objek materi yang dipelajari, dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa yang belajar.[15] Siswa selaku subjek belajar tidak merasa takut dan tetekan serta berani mencoba.[16] Siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran menjadi (time on task) tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian anak ini terbukti akan meningkatkan hasil belajar.[17]

B.       Tujuan Pembelajaran PAIKEM
Berikut ini tujuan dari pembelajaran PAIKEM, sebagai berikut:
1.        Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
2.        Menentukan kebutuhan pembelajaran
3.        Membantu dan mendorong siswa
4.        Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik lagi
5.        Menentukan strategi pembelajaran
6.        Akuntabilitas lembaga
7.        Meningkatkan kualitas pendidikan.[18]
Tujuan PAIKEM adalah terdapatnya perubahan paradigma di bidang pendidikan, seperti yang dicanangkan oleh Depdiknas, bahwa pendidikan di Indonesia saat ini sudah harus beranjak dari: (1) schooling menjadi learning, (2) instructive menjadi facilitative, (3) government role menjadi community role, dan (4) centralistic menjadi decentralistic.[19]

C.      Aplikasi Pembelajaran PAIKEM Pada Kegiatan Pembelajaran PAI 
Penerapan strategi PAIKEM dalam proses pembelajaran, sebagai berikut:
1.        Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning to do).
2.        Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3.        Guru mengatur kelas dengan cara memajang buku-buku dan bahan ajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.
4.        Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk belajar kelompok.
5.        Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.[20]

a.         Tujuh Tips Efektif Aplikasi PAIKEM
Berikut adalah tips-tips efektif aplikasi PAIKEM:
1)        Memprioritaskan Pelatihan Guru
Pelatihan guru ini lebih baik mendatangkan trainer yang profesional dalam bidang PAIKEM, sehingga hasilnya memuaskan secara teori dan praktik.[21]

2)        Optimalisasi Microteaching
Microteaching ini bisa dijadikan alternatif eksperimentasi PAIKEM. Secara bahasa, microteaching berasal dari kata micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching yang berarti mengajar. Secara istilah, microteaching berarti suatu kegiatan mangajar dimana segalanya akan dikecilkan atau disederhanakan.[22] Microteaching ini bisa menjadi laboratorium pengajaran yang efektif, untuk mengasah profesionalitas guru dalam menerapkan PAIKEM.

3)        Mencoba Teamteaching
Team teaching adalah sistem mengajar yang diasuh oleh beberapa guru yang mempunyai keahlian mendalam (tim).

4)        Menerapkan Moving Class
Moving class adalah sistem pembelajaran dimana siswa harus berpindah-pindah kelas, sesuai pelajaran yang diajarkannya.

5)        Berlatih Membuat Ice Breaker
Salah satu ciri PAIKEM adalah menyenangkan. Belajar identik dengan mengerutkan dahi, sehingga anak-anak tidak mau berlama-lama belajar. Salah satu solusinya adalah guru berlatih membuat ice breaker (pemecah kebekuan) agar suasana menjadi cair, humoris dan tidak tegang.

6)        Membuat Diktat Praktis
Ketika menyusun diktat, guru harus menulisnya dengan gaya PAIKEM, yaitu diktat yang bisa menjadi panduan pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, dan mempunyai kualitas tinggi.

7)        Sedikit Bicara Banyak Diamnya
Guru yang baik adalah guru yang sedikit bicara banyak diamnya. Sedangkan siswa yang baik adalah banyak bicara, sedikit diamnya.[23]

D.      Langkah-langkah Pembelajaran PAIKEM
1.         Identifikasi variabel
2.         Susun tabel data
3.         Deskripsi hubungan antarvariabel
4.         Perumusan hipotesis
5.         Definisi hipotesis
6.         Definisi variabel secara operasional
7.         Eksperimen.[24]

E.       Desain Pembelajaran PAIKEM  Mata Pelajaran PAI dan Contoh RPP  
Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu di desain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Di dalam sekolah bebanbeban belajar dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA/MA terdiri dari 45 menit, SMP/MTs terdiri dari 40 menit, dan SD terdiri dari 35 menit. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, yaitu dilakukan dengan metode ceramah, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, dan tanya jawab. Sedangkan kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, dan teman belajar. Serta kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru.

1.        Prinsip Utama Desain Pembelajaran 
Ada lima prinsip yang dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran, yaitu:
a.         Prinsip Kesiapan dan Motivasi
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang memiliki kesiapan, seperti kesiapan mental, fisik, dan motivasi tinggi, hasil belajarnya akan lebih baik. Motivasi merupakan dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dorongan itu bisa berasal dari dalam atau luar. Semakin tinggi motivasi siswa untuk belajar, semakin tinggi proses dan hasil belajarnya.

b.        Prinsip Penggunaan Alat Pemusat Perhatian
Prinsip ini mengatakan bahwa jika dalam proses belajar perhatian siswa terpusat pada pesan yang dipelajari, maka proses dan hasil belajar akan semakin baik. Perhatian memegang peranan penting dalam kegiatan belajar.

c.         Prinsip Partisipasi Aktif Siswa
Prinsip ini meliputi aktifitas, kegiatan, atau proses mental, emosional, maupun fisik. Contoh aktifitas mental adalah mengidentifikasikan, membandingkan, dan menganalisis. Sedangkan yang termasuk aktifitas emosional adalah semangat, sikap positif terhadap belajar, motivasi, dan keriangan. Contoh aktifitas fisik adalah melakukan gerak badan, seperti kaki, tangan untuk melakukan keterampilan tertentu.

d.        Prinsip Umpan Balik
Umpan balik adalah informasi yang diberikan siswa mengenai keberhasilan atau kekurangannya dalam belajar. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberikan umpan balik ini diantaranya dengan memberikan soal atau pertanyaan kepada siswa, kemudian memberitahukan apakah jawabannya sudah benar.[25] Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa tersebut. Umpan balik itu hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa.[26]

e.         Prinsip Pengulangan
Proses penguasaan materi pembelajaran atau keterampilan tertentu membutuhkan pengulangan. Tidak adanya pengulangan akan mengakibatkan informasi atau pesan pembelajaran tidak bertahan lama dalam ingatan, dan informasi tersebut mudah dilupakan. Upaya mengulang informasi dapat dilakukan dengan cara dan media yang sama, misalnya kaset yang di putar berulang-ulang, atau membaca buku dua sampai tiga kali. Pengulangan dapat juga dengan cara dan media yang berbeda, misalnya setelah mendengarkan metode ceramah. Guru ideal adalah guru yang mempunyai tiga ciri, yaitu kreatif dalam memanfaatkan potensinya, kreatif mengelola waktu luangnya, dan berani membuat lompatan dalam hidup dengan berwirausaha. Tiga ciri tersebut menjadi indikator kepiawaian guru dalam memberikan inspirasi dan motivasi kepada anak didik untuk berpikir dinamis, visioner, dan produktif.[27]













BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Pembelajaran berbasis PAIKEM merupakan akronim dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAIKEM memiliki pendekatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahamannya. Pembelajaran PAIKEM ini menitikberatkan kepada peserta didik untuk aktif dalam belajar, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator bagi siswa. Tujuan dari PAIKEM adalah agar siswa menjadi aktif, berpikir kritis dengan mengeluarkan ide-ide baru atau berinovasi dalam proses belajar, baik dalam menanggapi pelajaran di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Desain pembelajaran PAIKEM memiliki prinsip kesiapan dan motivasi, penggunaan alat pemusat perhatian, partisipasi aktif siswa, umpan balik, dan pengulangan.

B.       Saran
Dalam pembelajaran PAIKEM ini siswa yang terlibat dalam belajar belum mencapai yang diharapkan, karena masih banyak siswa yang memiliki tugas sebagai pelajar belum melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal itu terbukti dengan adanya kejenuhan terhadap siswa itu sendiri, pada saat guru menerangkan materi pelajaran, masih ada siswa yang tidak memperhatikan gurunya. Seharusnya guru atau pendidik harus kreatif, dalam tugas belajar mengajar, agar peserta didik dapat memperhatikan dengan baik, sebelum memulai pembelajaran, guru dapat membuat rencana atau metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman.







[1] Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), cet. pertama, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), hlm. 59-60.
[2] Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Ed. 2, cet. ke-6, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 321-322.
[3] Ibid., hlm. 323.
[4] E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, Ed. 1, cet. 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 189.
[5] Rusman, Op. Cit., hlm. 324.
[6]Aswan Zain, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 24.
[7]Saminanto, Mengembangkan RPP PAIKEM, EEK dan Berkarakter, cet. 1, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2012), hlm. 10.
[8] Aswan Zain, Op. Cit., hlm. 26.
[9] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 373.
[10] Saminanto, Loc. Cit.
[11]Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2009), hlm. 47.
[12]Abimanyu, dkk, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 12.
[13]Rusman, Op. Cit., hlm. 325.
[14]Hamzah B. Uno, dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, cet. 3, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 14.
[15] Ibid., hlm. 15.
[16] Saminanto, Loc. Cit.
[17] Jamal Ma’mur Asmani, Op. Cit., hlm. 61.
[18] Ibid., hlm. 106-107.
[19] Rusman, Op. Cit, hlm. 322.
[20] Jamal Ma’mur Asmani, Op. Cit., hlm. 83-84.
[21] Ibid., hlm. 202-203.
[22] Sunhaji, Strategi Pembelajaran, Konsep Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam ProsesBelajar Mengajar, (Yogjakarta: Grafindo Litera Media, 2009), hlm. 203-204.
[23] Jamal Ma’mur Asmani, Op. Cit., hlm. 204-212.
[24] Ibid., hlm. 55-56.
[25] Ibid., hlm. 149-153.
[26] Ibid., hlm. 103.
[27] Ibid., hlm. 153-154.

2 komentar:

  1. Assalamualaykum ka, saya ingin bertanya tentang buku ismail sm itu kaka dapet buku itu dimana ya? Soalnya saya butuh buku itu untuk skripsi sudah dicari di beberapa toko tapi ga ada yg tau tentang buku tersebut.

    BalasHapus
  2. Assalamualaykum ka, saya ingin bertanya tentang buku ismail sm itu kaka dapet buku itu dimana ya? Soalnya saya butuh buku itu untuk skripsi sudah dicari di beberapa toko tapi ga ada yg tau tentang buku tersebut.

    BalasHapus