Kamis, 02 Juni 2016

Resensi Buku
“PENDIDIKAN ISLAM DAN SISTEM PENJAMINAN MUTU: Menuju Pendidikan Berkualitas Di Indonesia”
KARYA: DR. DEDEN MAKBULOH, M.AG.
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah  Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam.
Disusun oleh:
Bakti Andrian
NPM   1311010134
Jurusan          : Pendidikan Agama Islam
Kelas               : PAI C/6 (enam)
Dosen pembimbing:
 Dr. Deden Makbuloh, M.Ag

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG TAHUN 1437 H/2016 M











Judul                : PENDIDIKAN ISLAM DAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
Autor               : Dr. Deden Makbuloh, M. Ag.
ISBN               : 978-979-769-967-3
Penerbit           : PT RAJAGRAFINDO PERSADA Jakarta
Tahun              : cetakan pertama, Januari 2016
Jmlh Halaman : x + 201
BIOGRAFI PENGARANG
            Dr. Deden Makbuloh, M.Ag. lahir di Ciamis, 03 Mei 1973. Menempuh Gelar Sarjana (S-1) jurusan PAI di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung mulai 1994, lulus cumlaude tahun 1998. Gelar Magister (S-2) bidang Pendidikan Islam di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 1999, lulus tahun 2001. Gelar doktor (S-3) bidang Pendidikan Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lulus tahun 2010. Juga mengikuti Short Course di Melbourne University of Australia tahun 2009, dan Post Dictoral (POSFI) di Geothe University of Frankfurt, Germany tahun 2015.
            Profesi saat ini sebagai Dosen IAIN Raden Intan Lampung S1, S2 dan S3 pada mata kuliah bidang Pendidikan Islam. Penulis juga menjabat sebagai Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) di Jakarta tahun 2011- sekarang. Dan Ketua Pusat Penelitian dan Penertiban LP2M IAIN Lampung periode 2015-2019.
TENTANG BUKU
             Pendidikan Islam merupakan Sub-Sistem Pendidikan Nasional yang diakui kesetaraannya dengan pendidikan umum sebagai mana yang disepakati dalam SKB 3 menteri yang di jelaskan dalam UUSPN. Dengan kejelasan status tersebut menjadikan adanya persaingan dua kutub pendidikan dalam pendidikan Nasional Bangsa Indonesia, yaitu dikotomi antara Pendidikan Islam dan Pendidikan Umum. Persaingan tersebut secara alami akan muncul karena berbagai alasan, misal penerimaan siswa dan jumlah siswa, kualitas lulusan, kemajuan sistem administrasi dan kuantitas-kualitas tenaga pengajar. Hal tersebut dapat di representasikan sebagai persaingan MUTU pendidikan, hal semacam itu wajar, dan justru harus ada sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan nasional.
            Dalam buku yang burjudul PENDIDIKAN ISLAM DAN SISTEM PENJAMINAN MUTU ini sangat jelas alur pikiranya, berangkat dari penelitian penulis yang melihat ada ketidak-sehatan persaingan mutu dalam pendidikan yang penulis sebut sebagai prilaku “Anomali”, yang secara jelas penulis sebutkan adanya perbedaan dan kesenjangan antara tujuan-ekspektasi dengan kondisi rill dalam implementasi pelaksanaan pendidikan. Dengan demikian, maka akan mengancam mutu pendidikan nasional. Dalam buku ini secara khusus penulis men-short pada Pendidikan berbasis “Islami” yaitu pendidikan Islam.
            Pendidikan Islam sekarang, dalam kacamata penulis masih banyak kelemahan baik dalam sistem administrasi hingga sistem belajar mengajar, sertifikasi dan akreditasi hingga dapat disebut kurang berkualitas. Pendidikan Islam ikut larut dalam persaingan yang kurang sehat dalam mengejar predikat ‘Mutu’, baik lembaga Pendidikan Islam Negeri dan Swasta. Dalam kenyataannya, pendidikan diselenggarakan hanya sebagai penyedia Layanan pendidikan tanpa memperhatikan rambu-rambu kualitas secara menyeluruh. Mengelola tapi tidak transparan, akuntable, jujur, adil dan objektif. Di beberapa lembaga pendidikan yang memiliki kualitas akademis yang unggu, seringkali terjadi nepotisme baik berupa uang titipan calon pendaftar dll, sehingga proses seleksi menjadi kacau. Disebagian sekolah penuh pendaftar, bahkan calon peserta harus menyuap, dilain lembaga yang sepi peminat mengadakan seleksi yang asal-asal untuk menjaring peserta didik sebanyak mungkin.
            Penulis sadar betapa menyedihkannya keadaan tersebut, dimana adakalanya lembaga pendidikan mengikuti dan menyelaraskan selera masyarakat yang pragmatis tanpa menilai kualitasnya. Ujungnya, pendidikan di Indonesia selalu berubah-ubah tanpa kejelasan landasan teori dan paradigma, hal ini jelas mengancam masadepan pendidikan nasional. Bayangkan saja pendidikan yang tidak memiliki landasan yang kuat pasti akan gamang dalam menentukan tujuan dan langkah selanjutnya. Dalam buku ini, jelas sekali perhatian penulis dalam pendidikan Islam, sebagai mana diketahui penduduk Indonesia hampir berjumlah 300 juta dan 75% merupakan pemeluk agama Islam, maka menjamin kualitas mutu Sistem Pendidikan Islam merupakan kewajiaban, untuk mencegah rusaknya generasi bangsa ke depan.
            Pendidikan Nasional kini memiliki paradigma sistem pendidikan yang otonomi daerah, setelah sebelumnya pendidikan sangat sentralistik yang telah diketahui menyimpan banyak kelemahan. Penulis dalam kaitan masalah kelemahan-kelemahan sistem pendidikan nasional menjelaskan, secara mendasar kelemahan tersebut meliputi: pertama, kebijakan pendidikan nasional yang sangat terpusat dan birokratis; kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia lebih berorientasi kepada pencapaian target kuantitatif, seperti target nilai ujian nasional, target kurikulum baru, sehingga mengabaikan proses pembelajaran yang efektif dan mampu menjangkau seluruh ranah dan potensi peserta didik sehingga hidup mandiri menjadi manusia yang mandiri.
            Melihat kompleksitas masalah yang dihadapi pendidikan Islam tersebut, membuat penulis berusaha membangun kesadaran kita lewat tulisan beliau ini, agar untuk selanjutnya pendidikan Islam tidak lagi kehilangan landasan yang jelas, hingga kedepannya visi, misi, sasaran dan tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai target, menjadikan pendidikan Islam melahirkan lulusan yang berkualitas, baik secara keilmuan dan daya saing. Apa bila pendidikan Islam dapat meingkatkan mutunya, hingga menjadi lembaga pendidikan yang mencetak generasi yang berkualitas, maka pendidikan Islam dan masadepan bangsa Indonesia kian jelas, percaya diri dan tidak merasa termarginalkan!
            Buku ini ditulis dengan sistematis penulis memberikan teori-teori menejemen mutu yang berisi konsep mutu, konsep menejemen mutu pendidikan, strategi menejemen mutu pendidikan dan meliputi konsep sistem pendidikan islami yang lengkap. Dari konsep, landasan hingga implementasi perencanaan pendidikan Islami, penulis juga tidak lupa memberikan orientasi mutu pendidikan Islami, penjaminan mutu SDM Guru, peserta didik dan mutu kepemimpinan. Dengan pendekatan ilmiah disertai referensi yang lengkap sehingga setiap gagasan dan sintesis penulis memiliki dasar teori dan rujukan yang jelas, dengan demikian buku ini sangat cocok sebagai bacaan anda, terutama sebagai rujukan masalah mutu pendidikan Islam.
KELEBIHAN BUKU
Buku karya Dr. Deden Makbuloh, M.Ag. ini layak anda baca dan diberikan apresiasi, dimana buku ini relevan ditengah ke semrawutan mutu pendidikan Islam kita, buku ini memberikan rambu-rambu kepada kita untuk menyusun mutu pendidikan Islam yang didasarkan pada teori-cara implementasi managemen mutu.
Secara singkat buku ini memiliki kelebihan pada sistematika penulisan yang sangat ilmiah, ditunjang dengan rujukan yang jelas dan lengkap. Dasar teori yang matang dan mudah diaplikasikan, bahasa yang mudah dipahami, dan lengkap muatannya sehingga kita benar-benar di ajak berpikir sistematis. Dan yang jelas buku ini ditulis oleh praktisi pendidikan seorang doktor yang memang menguasai dan bekerja sebagai Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yang dapat kita pastikan ke ahlian beliau dalam bidang penjaminan mutu.
KEKURANGAN BUKU
Setelah menganalisa baik dalam penulisan, bahasa penulisan dan sebagainya dapat disimpulkan bahwa kelemahan buku ini  ialah jika dicermati dari problematika pendidikan nasional, seharusnya buku ini lebih detail dalam menyinggung peran dan mutu pendidikan Islam untuk kemajuan pendidikan nasional.
Terlepas dengan kekurangan tersebut, buku ini sangat layak untuk anda baca untuk menambah wawasan anda. Terutama bagi anda yang merupakan praktisi pendidikan, terlebih bila anda sebagai kepala madrasah atau kepala sekolah, oleh karena itu kita selaku agen perubahan sudah sepatutnya menggali intelektualitas, wawasan, kita  dalam pendidikan.. setelah membaca buku ini lakukan gerakan diam terinjak zaman atau bergerak mengikuti zaman.. Salam sukses fastabikul khoirat.. sekian dan terimakasih..
Wallahul Muawafiq Ila aqwamith thariq...

Senin, 25 Mei 2015

TAWA DALAM TANGISAN

Hidup ini…
Ramai yang selalu tersenyum dlm kesedihan..
Tawa dalam tangisan…
Tak siapa pun tahu…
Hati yg terluka di dalam…
Hati yang terlalu rindu…
Rindu pada ganjaranNya..
Rindu pada janjiNya..
Rindu pada ketenangan
Rindu pada kebahagiaan
Rindu pada kesejahteraan

Aaahhh…
Rindunya aku!!!
Ku menangis saban hari
Mengenang kesilapan lalu…
Mengenang masa depanku..

Mungkinkah aku akan dipertemukan lagi?
Dengan insan yang sama hatinya dengan hati itu
Yang selalu sedih, selalu perih, selalu gigih berjuang
Menegakkan landasan Cinta Agungnya…
Empat perkara itu yang bermain di benakku…
Kecantikannya..
Keturunannya…
Kekayaannya..
Agamanya…
Sudah pasti kuletakkan agamanya dihatiku…
Kecantikannya pada luhur budi, manis tuturnya, halus pekertinya…
Keturunannya pada kekuatannya menurunkan didikan yang sempurna dan pada kerendahan dirinya..
Kekayaannya pada lapangnya hati menerima dan menjaga segala suruhan-NYA …
Bila lantaran agama sebagai pegangannya,
Nescaya kekal setia hingga ke akhirnya..
Nescaya beruntunglah kedua tangannya...
Anak-anak muda..
Cuba kau dengar luahan hatiku ini…
Cuba kau renung bait kataku ini...
Kau fikirlah sedalamnya…
Akan makna kesedihanku ini…
Yang membawaku
Tertawa dalam tangisanku…
Dan menangis dalam senyumku

Senin, 13 April 2015

TERJEMAHAN WASHIYATUL MUSHTOFA



TERJEMAH KITAB WASHIYATUL MUSHTOFA

Segala puji saya haturkan kehadirat Allah yang menjadi Tuhan semua alam. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada pemimpin kita nabi Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. (Ayat Al-Qur’an) ini merupakan wasiat atau pesan Nabi Muhammad kepada sahabat Ali bin Abi Thalib Karromallahu wajhah. 
Sahabat Ali berkata: “Rasulullah mengajakku, kemudian, aku menyepi bersama beliau di kediamannya, dan beliau berkata:

Wahai Ali, kedudukanmu di sisiku sebagaimana kedudukan Nabi Harun di sisi Nabi Musa. Hanya saja tidak ada nabi setelah aku. Hari ini aku berwasiat padamu yang jika kau menjaganya, maka kau akan hidup terpuji dan mati syahid serta kau akan di bangkitkan oleh Allah pada hari Qiyamat dengan keadaan ahli fiqih dan alim”.

Wahai Ali: “Barang siapa memakan barang halal maka bersihlah agamanya, lunak hatinya, dan da’wahnya tidak terhalang”.

Wahai Ali: “Barang siapa makan barang Subhat (belum jelas pemiliknya) maka tidak jelas agamanya dan gelap hatinya. Dan barang siapa makan barang Haram, maka matilah hatinya, tipis agamanya, lemah keyakinannya, dan Allah akan menghalangi da’wahnya serta sedikit ibadahnya”.

Wahai Ali: “Jika Allah murka pada hambanya, maka ia akan diberi rizqi berupa barang Haram dan jika murka tersebut sudah memuncak, maka Allah akan mengutus syetan kepadanya yang memberinya barokah, menemaninya, menyibukkannya dengan urusan-urusan agama, dan mempermudah baginya urusan- urusan duniawi”. Allah berfirman: 
·         Setiap orang yang berjalan kaki untuk mencari harta haram maka syetanlah yang menjadi temannya
·         Setiap orang yang berkendaraan untuk mencari harta haram, maka syetanlah yang menjadi boncengannya
·         Setiap orang yang lupa untuk menyebut nama Allah ketika melakukan hubungan intim, maka Syetanlah yang menjadi yang menyertai putranya. Demikianlah firman Allah, Syetan akan menyertai harta dan anak mereka. 
Wahai Ali: “Allah tidak akan menerima shalat tanpa wudlu, dan Shadaqah dari barang haram” 

Wahai Ali: “Kualitas agama seorang mu’min senantiasa bertambah selama dia tidak mengonsumsi barang haram, dan orang yang menjauhi Ulama maka akan mati hatinya, dan ia buta akan keta’atan pada Allah”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang membaca Al-Qur’an tapi ia tidak menghalalkan kehalalannya dan tidak mengharamkan keharamannya maka ia termasuk orang-orang yang membuang Al-Qur’an di belakang punggungnya”. 

Fasal. Menerangkan Tentang Wudlu dan Shalat 
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Wahai Ali, aku akan menjelaskan tentang menyempurnakan wudlu, sesungguhnya itu adalah separuh Iman, jika kau berwudlu maka janganlah berlebih-lebihan dalam menggunakan air, dan jika kau selesai bersuci, maka bacalah ayat (Ayat Al-Qur’an) Sebanyak 10 kali setelah membasuh kedua kaki, niscaya Allah akan memberimu jalan keluar atas masalahmu”.

Wahai Ali: “Jika engkau selesai dari bersuci, maka ambillah air, kemudian usapkanlah ke lehermu, setelah itu, bacalah do’a: “Maha suci engkau, Ya Allah, dengan memujimu aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain engkau, engkau maha Esa, tiada sekutu bagimu, aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu”. Kemudian lihatlah ke bumi dan berdo’alah: “Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Mu”. Sesungguhnya orang yang membaca do’a tersebut, maka Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya baik yang besar, maupun yang kecil.”

Wahai Ali: “Sesungguhnya malaikat akan memintakan ampun seseorang selama dia masih dalam keadaan suci dan tidak hadats”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang mandi pada hari Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosanya antara Jum’at ini sampai jum’at yang berikutnya, dan menggantinya dengan pahala di kuburnya, serta memberatkan timbangan amal baiknya”. 

Wahai Ali: “Pakailah siwak, karena siwak memiliki 24 ke’utamaan baik di dalam tubuh  maupun agama

Wahai Ali: “Lakukanlah shalat pada waktunya karena merupakan sumber segala keutamaan dan puncak segala ibadah”. 

Wahai Ali: “Jibril berharap untuk menjadi anak adam di sebabkan 7 perkara yaitu:
1. Shalat 5 waktu dengan berjama’ah. 
2. Berkumpul di 1 majelis bersama ulama’
3. Menjenguk orang sakit. 
4. Mengantarkan jenazah. 
5. Memberi minum orang yang membutuhkan. 
6. Mendamaikan 2 orang yang berselisih. 
7. Memulyakan tetangga dan anak yatim. 

Wahai Ali: “Shalatlah pada malam hari walau hanya seperti orang yang memerah sapi (sebentar), orang yang shalat pada malam hari adalah orang yang paling bagus wajahnya”. 

Wahai Ali: “Jika kau takbir hendak shalat, maka renggangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu sampai lurus dengan kedua pundakmu, dan jika engkau takbir, letakkanlah tangan kananmu di atas tangan kirimu tepat di bawah pusarmu. Dan jika engkau Ruku’ letakkanlah kedua tanganmu di atas lututmu dan renggangkanlah jari-jarimu”. 

Wahai Ali: “Bersegeralah melakukan shalat shubuh, lakukanlah shalat maghrib setelah terbenamnya matahari seperti halnya memerah sapi (sebentar). Sesungguhnya demkian itu adalah perbuatan para nabi”. 

Wahai Ali: “Lakukanlah shalat berjama’ah, karena itu disisi Allah seperti pahalanya sama dengan melakukan Haji”. Tidaklah suka melakukan Shalat berjama’ah, kecuali mu’min yang benar-benar dicintai Allah. Dan tidaklah suka meninggalkan shalat berjama’ah, kecuali orang munafik yang benar-benar dibenci Allah. 

Wahai Ali: “Hamba yang paling di cintai Allah adalah hamba yang Selalu bersujud dan berdo’a dalam sujudnya: Ya Rabbi, sesungguhnnya aku telah mendzolimi diriku sendiri Maka ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang berhak Mengampuni dosa- dosa kecuali engkau”. 

Wahai Ali: “Dirikanlah shalat dhuha baik ketika berpergian maupun ketika di rumah. esungguhnya ketika hari kiamat Datang, maka sebuah suara memanggil dari atas surga, “Di Manakah orang-orang yang telah melakukan shalat Dhuha ?”.Masuklah dari pintu Dhuha dengan aman dan sentosa”. Dan Allah takkan mengutus seorang nabi, kecuali ia Memerintahnya untuk mendirikan shalat Dhuha. 

Wahai Ali: “Di antara kemulyaan orang mu’min adalah: Istri yang penurut, shalat berjamaah dan tetangga Yang mencintainya. 

Fasal: Menerangkan Tentang Puasa 
Nabi bersabda: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan menjauhi hal-hal yang haram dan kurang ajar di bulan tersebut maka Allah akan ridho padanya dan menyiapkan surga-surga untuknya”. 
Wahai Ali: “Barang siapa puasa bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa 6 hari pada bulan Syawwal maka Allah akan mencatat baginya pahala satu tahun penuh”.

Fasal: Menerangkan Shodaqoh (Sedekah) 
Nabi bersabda: “Sesungguhnya para wali Allah memperoleh luasnya Rahmat Allah bukan karena banyaknya Ibadah, tapi karena kedermawanan hati dan menganggap dunia itu hina”. 

Wahai Ali: Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan Rahmat Allah dan jauh dari siksa Allah. Orang yang kikir itu jauh dari Allah, jauh dari Rahmat Allah, dan dekat dengan siksa Allah.

Wahai Ali: “Aku melihat sebuah tulisan di atas pintu surga: ‘Engkau di haramkanbagi setiap orang kikir, orang yang berani pada orang tua, dan tukang mengadu domba”. 

Wahai Ali: “Ketika Allah menciptakan surga, maka surga bertanya: ‘Untuk apa aku diciptakan ?’, Allah menjawab: ‘Untuk orang-orang yang dermawan dan bertaqwa’, Surga berkata: ‘Aku rela’. Dan Neraka bertanya, ‘Wahai tuhanku, untuk apa aku diciptakan ?, Allah menjawab: ’Untuk orang yang kikir dan sombong’. Neraka berkata: ‘aku memang di siapkan untuk keduanya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menuruti hawa nafsunya maka surga adalah tempat kembalinya, dan barang siapa yang menuruti hawa nafsunya maka nerakalah tempat kembalinya”. 

Wahai Ali: “Hati- hatilah (takutlah) terhadap do’anya orang-orang yang dermawan. Sesungguhnya jika lisannya tergelincir maka Allah yang akan menindaknya”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang memberi makan seorang muslim dengan sukarela, maka Allah akan mencatat satu juta kebaikan untuknya, dan menghapus satu juta kejelekan. Dan mengangkat 1000 derajat untuknya”. 

Wahai Ali: “Cintailah saudaramu seperti kau mencintai dirimu sendiri’.
Wahai Ali: “Carilah kebaikan di pagi hari, dan mulyakanlah tamu. Sesungguhnya ketika tamu berkunjung di suatu kaum, maka rizqi juga akan turun bersamanya, dan ketika ia pergi maka ia akan pergi dengan membawa dosa-dosanya penghuni rumah yang ia kunjungi kemudian membuangnya ke 
laut. 

Wahai Ali: “Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat beberapa gambar atau patung atau orang yang berani pada orang tuanya dan rumah yang tidak pernah dimasuki tamu”. 

Wahai Ali: “Berbuatlah suatu kebaikan walaupun kepada orang-orang yang rendah kita, Sahabat Ali: ‘Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang rendah ya Rasulullah ?, Nabi menjawab, ‘Yaitu orang-orang yang tidak mau menerima nasehat ketika di nasehati, dan tidak mau berhenti ketika di cegah, dan tidak mau memperdulikan ucapannya dan ucapan orang lain”. 

Wahai Ali: “Sedekah dengan cara samar itu bisa melebur murka tuhan, dan menarik barokah dan rizqi yang banyak, dan pagi-pagilah (cepat-cepatlah) untuk bersedakah, sesungguhnya, bahaya turun sebelum pagi buta, sehingga kepastian jelek akan ditolak udara”.

Wahai Ali: “Jika kau bersedekah maka bersedehkahlah dengan hartamu yang paling bagus”.Sesungguhnya, sesuap sedekah di barang halal itu lebih disukai disisi Allah dari pada 100 sedekah yang diberikan setelah kau mati.Allah berfirman: “Hari ketika, seseorang menunggu pahala atau kebaikan yang dilakukan kedua tangannya”. 

Wahai Ali: “Bersedehkahlah untuk kerabat-kerabatmu yang mati, sesungguhnya Allah memerintah malaikat untuk membawa sedekah orang-orang yang hidup kepada kerabat-kerabatnya yang telah mati, sehingga mereka lebih bahagia daripada di dunia, dan mereka berdo’a: ‘Ya Allah 
ampunilah dosa-dosa orang yang menerangi kuburan kami dan bahagiakanlah ia dengan surga sebagaimana ia telah membahagiakan kami”.

Wahai Ali: “Beramallah murni karena Allah, sesungguhnya Allah tidak menerima, kecuali amalnya orang yang murni kepada Allah”. 
Allah berfirman: “Barang siapa yang berharap bisa bertemu Allah maka hendaknya ia beramal baik dan tidak menyekutukan Allah dengan siapapun dalam ibadah”.

Fasal: Menerangkan Do’a Iftitah (Minta Ampunan), Al-qur’an, (beberapa dzikir yang lain)
Nabi bersabda: “Berdo’alah diantara Adzan dan Iqomah, sesungguhnya do’a tersebut tidak akan ditolak.” 

Wahai Ali: “Jika engkau berdo’a, maka bentangkanlah tanganmu lurus di dadamu dan jangan kau angkat melebihi kepalamu dan berisyarat kepada Allah dengan jari telunjuk kananmu”. 

Wahai Ali: “Jangan keraskan suaramu didalam membaca al-qur’an dan berdo’a ketika ada orang-orang shalat, sesungguhnya demikian itu akan menggangu shalat mereka”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang berdzikir kepada Allah sebelum waktu fajar, sebelum terbitnya matahari dan terbenamnya matahari, maka Allah akan mau untuk menyiksanya di neraka”. 

Wahai Ali: “Jika engkau telah shalat, maka tetaplah duduk di tempatmu sampai matahari terbit, sesungguhnya Allah mencatat pahalanya orang yang duduk di tempatnya seperti pahalanya melaksanakan Haji dan Umroh atau memerdekakan budak atau sedekah 1000 dinar di jalan Allah”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap harinya membaca: ‘Hamba memohon ampun pada Allah, dzat yang maha Agung, atas dosa-dosa hamba dan kedua orang tua hamba serta dosa-dosa semua orang mu’min baik laki-laki atau perempuan, baik yang masih hidup atau yang sudah mati. Maka Allah akan
mencatatnya sebagian dari kekasih-kekasih Allah”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari membaca: ‘Tiada tuhan selain Allah, sebelum segala sesuatu, tiada tuhan selain Allah setelah segala sesuatu, tiada tuhan selain Allah, maka tidak ada satupun malaikat langit dan bumi kecuali memintakan ampun untuk-nya”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari membaca: ‘Yaa Allah berikanlah aku berkah ketika mati dan setelah mati, maka Allah tidak akan menghisap amal yang telah ia perbuat di dunia, dan barang siapa yang membaca takbir 100 x sebelum terbitnya matahari, dan 100 kali sebelum terbenamnya matahari maka Allah akan mencatat baginya pahala 100 orang ahli ibadah, dan 100 
pejuang di jalan Allah, dan barang siapa membaca shalawat kepadaku setiap hari atau setiap malam sebanyak 100 kali, maka ia wajib mendapat syafa’atku (pertolongan), dan banyaknya istighfar itu merupakan benteng orang-orang yang taubat dari neraka.

Fasal: Menerangkan Kejujurandan danBerteman 
Nabi bersabda:
“Wahai Ali, jujurlah engkau walaupun kejujuran itu membahayakanmu di dunia tapi akan bermanfaat di akhirat dan janganlah berdusta, sesungguhnya walaupun dusta itu bermanfaat bagimu di dunia, tapi akan membahayakanmu di akhirat”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang banyak dosanya, maka hilanglah kebaikannya atau keindahannya”. 

Wahai Ali: “Hendaknya kamu jujur dalam berbicara, menjaga pembicaraan, menjaga amanat, dermawan hatinya dan terjaga perutnya”. 

Wahai Ali: “Sejelek-jeleknya teman adalah yang lengah terhadap temannya dan menyebarkan kejelekannya”. 

Wahai Ali: “Pertemanan itu mempunyai beberapa tanda: Seorang teman menjadikan hartanya dibawah hartamu, dan jiwanya dibawah jiwamu, dan harga dirinya dibawah harga dirimu”.


Fasal: Menerangkan Taubat 
Nabi bersabda: “Tidaklah berguna taubatnya orang yang bertaubat sampai ia membersihkan perutnya dari barang haram dan pekerjaan yang baik (halal)”. 
Wahai Ali: “Jika orang alim itu tidak bertaqwa maka nasehat yang ia sampaikan kepada hati manusia itu layaknya tetesan air oli atau telur burung dan batu yang licin”. 

Wahai Ali: “Jika selama 40 hari seorang mu’min tidak berkumpul dengan ulama’ sama sekali, maka batinnya akan keras dan ia berani melakukan dosa-dosa besar. Karena ilmu adalah kehidupan hati, sesungguhnya tidak akan segan-segan menyiksa orang kaya tapi pencuri dan orang alim tapi fasiq (suka melakukan dosa-dosa besar)”.

Fasal: Menjaga Mulut 
Nabi bersabda: “Jangan mencela seseorang, sebab sesuatu yang ada dalam dirinya. Karena tidak ada daging yang tak bertulang dan tidak ada tebusan bagi gunjingan ikut meminta kehalalan orang yang di gunjing / meminta maaf padanya”. 

Wahai Ali: “Allah tidak menciptakan sesuatu dalam diri manusia yang lebih utama daripada mulut. Mulut bisa menjadikan seseorang masuk surga, dan juga masuk neraka, maka jagalah (tahanlah) mulutmu, sesungguhnya mulut itu laksana anjing”. 

Wahai Ali: “Janganlah kamu mengutuk seorang muslim, dan juga kawan, agar kutukan itu tidak kembali pada dirimu”. 


Fasal: Menerangkan Malu
Wahai Ali: “Agama itu kesemuanya terletak pada rasa malu, yaitu jika kau menjaga kepala dan apa yang ada di sekitarnya dan menjaga perut serta apa yang ada di dalamnya”.

Fasal: Wira’i 
Nabi bersabda: “Tidaklah sempurna agamanya orang yang tidak punya rasa takut, tidaklah sempurna akalnya orang yang tidak bisa menjaga, tidaklah sempurna ibadahnya orang yang tidak berilmu, tidaklah sempurna keperwiraan orang yang tidak bersedekah, Tidaklah aman bagi orang yang 
tidak memiliki rahasia, tidaklah sempurna taubatnya orang yang tidak penolong, tidaklah sempurna kedermawanan orang yang tidak punya rasa malu. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menghindar dari kemaksiatan, maka berada di perut bumi, lebih baik daripada di atas bumi. Karena dia tidak punya rasa iman di hatinya”. 

Wahai Ali: “Inti dari Wira’I adalah: meninggalkan perkara haram dan apa yang telah di haramkan Allah, dan pokok kemulyaan itu adalah dengan meninggalkan kemaksiatan”. 

Wahai Ali: “Sesungguhnya dengan budi pekerti yang baik, seseorang bisa sampai pada derajat orang yang berperang di jalan Allah dalam keadaan berpuasa”. 

Wahai Ali: “Puncak Ibadah adalah diam atau tidak berbicara kecuali dzikir kepada Allah”. 

Wahai Ali: “Banyak tidur bisa menjadikan hati mati dan menyisakan penyesalan”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang diberi nikmat oleh Allah kemudian bersyukur, dan diberi cobaan kemudian bersabar, dan berbuat jelek kemudian minta ampunan, maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki.”

Wahai Ali: “Janganlah bersenang-senang, sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang suka bersenang-senang, dan bersedihlah, karena Allah suka terhadap setiap orang yang bersedih”. 

Wahai Ali: “Tidak seharipun berlalu kecuali ia berkata: ‘Aku adalah hari baru dan aku yang menyaksikan perbuatanmu, maka lihatlah apa yang kau kerjakan”. 

Fasal: Mencela Dunia 
Wahai Ali: “Janganlah mengingkari kematian, mereka hanya mengingat dunia saja. Ali bertanya ? ‘Siapa mereka wahai Nabi ?’, Nabi menjawab, ’Mereka adalah orang-orang kaya dan memiliki harta dunia seperti yang kau lihat, mereka memperhatikan dunia, sebagaimana ibu memperhatikan anaknya, dan mereka termasuk orang-orang yang merugi di hari esok”. 

Fasal: Mengetahui Kedudukan Manusia Allah 
Nabi bersabda: “Sebaik-baiknya manusia disisi Allah adalah Manusia yang paling berguna. Sejelek-jeleknya manusia di sisi Allah adalah orang yang panjang usianya tapi jelek perbuatannya dan sebaik-baiknya mereka adalah orang yang panjang usianya dan baik perbuatannya”. Orang yang paling dibenci Allah adalah: 
1.      Makan sendirian 
2.      Memukul budaknya 
3.      Memulyakan orang kaya 
4.      Menghina orang fakir. 

Adapun yang lebih jelek daripadanya adalah orang yang semasa hidupnya menetapi perkara haram dan mati dalam keadaan menetapi perkara haram, dan yang lebih jelek daripadanya adalah, orang yang panjang umurnya dan jelek perbuatannya dan tidak mau bertaubat dari hal-hal yang dilarang Allah, Sementara ia senang mengharapkan ampunan Allah, dan yang lebih jelek daripadanya adalah orang yang pura-pura mau berteman dengan saudaranya se-iman padahal dia tidak mau berteman dengannya, dan yang lebih jelek daripadanya adalah orang yang mengawali usianya dengan lupa, dan mengakhirinya dengan rasa malas, untuk melakukan keta’atan pada Allah. 

Fasal: Tanda-Tanda Kebaikan 
Nabi bersabda: “Tanda-tanda orang sabar adalah perbuatan baik, pengabdianyang baik di sisi Allah.
Wahai Ali: “Orang mu’min itu mempunyai 3 tanda, yaitu membenci harta, wanita, dan 

Wahai Ali: “Orang yang cerdas (berakal) mempunyai 3 tanda yaitu menjadikan dunia sebagai sarana menuju akhirat, Sabar menghadapi kesulitan”.
Orang yang alim mempunyai 3 tanda yaitu jujurnya ucapan, menjauhi perkara haram dan rendah hati. Orang yang taqwa mempunyai 3 tanda, takut akan dusta dan hal-hal yang jelek, takut untuk berteman dengan teman yang jelek. Meninggalkan sebagian perkara yang halal karena khawatir jatuh pada perkara haram. 

Wahai Ali: “Tanda-tandi jujur itu ada 3, Merahasiakan Ibadah, Sedekah, dan musibah”.Orang yang shaleh mempunyai 3 tanda: 
1.      Memperbaiki hubungan antara dia dengan Allah
2.      Memperbaiki agamanya dengan perbuatan
3.      Rela / Ridlo terhadap orang lain sebagaimana ia Ridlo pada dirinya sendiri 

Tanda-tanda orang yang bahagia ada 3: 
• Makanan yang halal 
• Berkumpul dengan Ulama’ 
• Shalat lima waktu dengan berjamaah

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang mu’min itu ada 3, bersegera untuk melakukan keta’atan, menjauhi hal-hal yang di haramkan, berbuat baik pada orang yang berbuat jelek padanya”. 

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang dermawan ada 3, memaafkan di saat mampu melawan, mengeluarkan zakat, senang bersedekah”. 

Wahai Ali: “Tanda orang yang arif itu ada 3, bersilaturrahmi kepada orang yang memutusnya, memberi kepada orang yang tidak memberinya, mema’afkan orang yang telah menganiayanya”. 

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang sabar itu ada 3, yaitu sabar melakukan ketaatan pada Allah, sabar menerima cobaan dari Allah, sabar menjalani kepastian / ketentuan dari Allah”. 

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang bertaubat itu ada 3, menjauhi perkara yang diharamkan, senang mencari ilmu, tidak kembali melakukan kesalahan yang sama sebagaimana perasaan susu tidak kembali pada puting susu 

Fasal: Tanda-Tanda Menyekutukan Allah 
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang kufur itu ada 3, Ragu mengenai Allah, Benci terhadap hamba-hamba Allah yang lain, Lupa untuk melakukan ketaatan”. 

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang munafik itu ada 3, Jika berbicara ia berdusta, Jika berjanji ia mengingkari, Jika dipercaya dia mengingkari, dan Nasihat tidak ada gunanya bagi dia”. 

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang pamer ada 3, menyempurnakan ruku’ dan sujud (sholat) ketika shalat dihadapan orang lain, dan menguranginya ketika shalat sendirian, bersemangat jika seseorang memujinya, dzikir kepada Allah dalam keadaan sepi”. 

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang tolol itu ada 3, yaitu meremehkan kefardluan, banyak bicara selain dzikir, mencela terhadap Allah”. 

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang tertipu ada 3, yaitu sering berdusta, sering menyandarkan kebutuhannya pada orang lain”. 

Wahai Ali: Tanda-tanda orang celaka ada 3, yaitu makanan pokoknya berupa barang haram, Menjauhi orang alim, Tidak shalat berjamaah.
Tanda-tanda pendosa ada 3, yaitu senang terhadap kerusakan, Membahayakan orang lain, Menjauhi petunjuk. Tanda-tanda orang dzalim ada 3, yaitu tidak peduli dari manakah apa yang ia makan, memaksa orang yang berhutang”. 

Fasal: Do’a-Do’a 
Nabi bersabda: “Jika kau hendak masuk ke dalam masjid, maka awali dengan kaki kananmu, dan keluar dengan kaki kirimu”. 
Wahai Ali: “Bacalah surat Yasiin pada pagi dan sore hari, sesungguhnya orang yang melakukan hal tersebut, maka Allah akan menjamin keamanannya”. 
Wahai Ali: “Barang siapa membaca surat Hasyr di setiap malam, maka ia akan dihindarkan dari kejelekan dunia dan akhirat”. 
Wahai Ali: “Barang siapa membaca surat Al-Baqoroh pada malam Jum’at, maka tampaklah baginya cahaya antara langit ke 7dan bumi 
·        Barang siapa membaca suratAl-Mulk, pada malam Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya,dan dilindungi dari fitnah (pertanyaan) kubur.
·        Barang siapa yang membaca akhir surat Al-Kahfi seraya tidur miring, maka Allah akan membangun cahaya di kepala sampai matakakinya 
·        Barang siapa yang membaca surat At-Thaariq ketika akan tidur, maka Allah akan menulis kebaikan baginya sebanyak bintang-bintang di langit. 
·        Barang siapa yang membaca Al-Mulk kemudian membaca: Yaa Allah, jagalah hamba dengan agama Islam, baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun tidur, ‘Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung padamu dari kejahatan semua binatang yang mana engkau adalah dzat yang menguasai ubun-ubun mereka dan aku meminta kebaikan yang telah ada dalam kekuasaanmu’. Maka Allah akan melindunginya di Kejahatan jin, manusia, dan hewan melata. 

Wahai Ali: “Jika kau mempunyai hajat, maka bacalah ayat kursi dan berdo’alah kepada Allah dalam keadaan kesusahan dan kesulitan dan bacalah: ’Wahai dzat yang maha hidup dan maha tiada tuhan selain engkau, dengan rahmatmu aku meminta perlindungan padamu, maka ampunilah aku dan perbaikilah keadaanku, serta berikanlah jalan keluar atas kesusahanku’. Maka sesungguhnya Allah akan melapangkan kesusahanmu dan memberi jalan keluar atas Kesulitanmu serta memenuhi kebutuhanmu”. 

Wahai Ali: “Jika kau tertimpa suatu kesulitan atau masalah , maka bacalah: ‘Maha suci engkau wahai tuhanku, tiada tuhan selain engkau, aku pasrah kepadamu, Engkau adalah tuhan Arsy yang agung”.

Wahai Ali: “Perbanyaklah membaca do’a yang telah Jibril ajarkan padaku, itu yang akan kekal baik dalam agama, dunia dan di akhirat”. 

Wahai Ali: “Jika kau melihat bulan sabit, maka bertahlillah sebanyak 3 kali, dan bertakbirlah 3 kali dan bacalah, Allah Maha Besar, Maha Mulya daripada apa yang aku khawatirkan dan aku takutkan”. 



Fasal: Perihal yang Bermacam-Macam 
Wahai Ali: “Jika kau bertemu dengan muslim yang lain, maka hendaknya kamu yang mengucap salam terlebih dahulu, Niscaya Allah akan menulis untukmu 20 kebaikan, dan jawablah salam, niscaya Allah akan menulis 40 kebaikan bagi orang yang menjawab salam”.

Wahai Ali: “Takutlah untuk marah, karena sesungguhnya marah dari syetan dan ia adalah sejelek-jeleknya sesuatu yang ada pada dirimu ketika kau marah”. 

Wahai Ali: ”Takutlah akan do’a orang yang di aniaya, karena sesungguhnya Allah akan mengabulkan do’anya dan kalaupun ia kafir maka kekufurannya akan kembali padanya”. 

Wahai Ali: “Barang siapa yang memerintaientasih suatu kebaikan dan melarang suatu kemungkaran, dan barang siapa yang selalu jujur dalam urusannya, maka Allah tidak suka untuk memurkainya, jika anak yatim menangis, maka Arsy akan goncang, dan diserukan pada Jibril. Wahai Jibril: ‘Perluaslah Neraka untuk tempat orang yang membuat anak yatim menangis, dan perluaslah surga untuk orang yang membuatnya tertawa”. 

Wahai Ali: “6 macam dari ummatku yang kelak masuk surga: 
·         Pemuda yang bertaubat 
·         Orang yang bersedekah secara diam-diam (samar) 
·         Orang yang mendirikan Shalat Dhuha 
·         Orang yang lebih rela kehilangan harta daripada ketinggalan Shalat berjamaah satu kali .
·         Orang yang mengalirkan air matanya karena rasa takut pada Allah .
·         Orang yang bersedekah dengan ulama”. 

Wahai Ali: “Orang yang menuntun orang buta dengan tangan kirinya, maka tangan kanannya dalam tuntunan tangan kirinya”. 
Wahai Ali: “Ketika manusia dalam keadaan sekarat, maka ruas-ruas tulangnya saling menyapa satu sama lain, seraya berkata, ‘Salam Sejahtera untukmu, sesungguhnya aku telah mati’. Begitu juga rambut Uban pada rambut hitam”. 
Wahai Ali: “Jagalah wasiatku sebagaimana aku menjaganya dari Jibril yang diturunkan dari Allah. Maha Suci Nama-nama-nya dan tiada Tuhan selain dia. 
Masa Orientasi Halaqoh Ta’lim Al-Qur’an

AUTOBIOGRAFI

Nama               : Kurnia Al-Lathif
TTL                 : Pancabakti,  31 Maret 1994
Alamat             : Jln. Bakti Raya RT.02 Panca Bakti Tegineneng  Pesawaran.
Anak ke-         : Enam dari  enam bersaudara
Riwayat Pendidikan:
SD                   : SDN 01 Panca Bakti Kec. Tegineneng Pesawaran
SLTP                : SMPN 01 Kalirejo, Kec Kalirejo Lampung Tengah
SLTA               : MA MA’ARIF 04 Kalirejo, Kec. Kalirejo Lampung Tengah
Pesantren         : Pon-Pes AL-Ihya Kalirejo Lam-Teng (selama 3 tahun saat dibangku  SLTP).
S1                    : IAIN Raden Intan Lampung (Prodi PAI).
Hobi                :  Membaca dan menyannyi
Cita-Cita          : Menjadi pendidik yang profesional dan amanah bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta menjadi pengusaha sukses yang dermawan.
Motto               : Belajar dari kegagalan dan belajar dari hal yang terkecil ke yang terbesar serta optimis dalam mengejar impian.
Paradigma          : Dalam memaknai hidup yang terpenting ialah bagaimana setiap detik hembusan nafas yang al-faqirah keluarkan itu karena Allah Swt dan harus diupayakan untuk melakukan suatu kebermanfaatan untuk, orang tua, keluarga dan masyarakatnya.
Pesan Untuk sahabat-sahabat Majlis Halaqoh  Ta’lim Al-Qur’an yang sangat  Al-Faqiroh banggakan dan sayangi
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$# ÇÊÈ
Sahabat...Tanamkanlah selalu rasa syukur kepada Allah SWT, karena-Nya antum semua juga dapat merasakan keindahan dan kebahagiaan di Ma’had Al-Jami’ah ini. Bayangan sahabat terhadap teman antum yang diluar sana, apakah mereka mendapat bimbingan dan pengajaran seperti apa yang kita rasakan? Apakah mereka dapat berkreasi mengapresiasikan bakat dan minat sebagaimana yang kita  lakukan disini? Tentu jawabnya tidak. Maka dari itu al-faqirah sangat mengharapkan antum semua itu bersungguh-sungguh dalam bertholabul ‘ilmi dan selalu ikhlas dalam menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah dan sebagai mahasiswa / mahasantri.

Jadikanlah Qolbu itu sebagai pemimpin (Raja) di dalam diri Antum. Qolbu yang sejatinya itu bersih apabila difungsikan dengan baik, maka segala tindakan yang dilakukan insyaallah akan terarah, terjaga dari noda, dosa, akan terasa mudah melakukannya dan insyaalloh mendapatkan Ridho Allah Swt.. Jadi jagalah Raja itu, karena Raja itu adalah sumber bahagia di Dunia dan Akhirat.

Dan selanjutnya ana berharap meskipun kita semua sudah tidak lagi bersama di lingkungan yang sama, dalam situasi dan kondisi yang tidak sama pula, jangan sampai melupakan satu sama lainnya. Jangan pula saling menyombongkan diri. Saling tegur sapalah saat berjumpa di lain tempat .

Kawan...kita ini semua tercipta sama dari air hina yang menjijikkan, kita juga sama-sama dilahirkan dalam keadaan telanjang, maka tiadalah pantas jika kita menyombongkan diri atas sedikit kemampuan yang kita miliki....
Ingatlah Allah selalu.. ingtlah bahwa tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mengalami yang namanya kematian... Maka seyognyanya setiap aktivitas yang  dilakukan niakanlah semata-mata karena mengharap ridho Allah Swt.

Dan ingatlah kawan... kedua orang tua antum yang berjuang siang malam demi putra putrinya, tak kenal lelah mereka dalam membanting tulang ditengah teriknya matahari yang sangat menyengat, semua karena  bentuk rasa cinta dan kasih sayangnya serta ingin melihat putra putrinya berhasil.
Do’akanlah mereka dikala antum bermunajat pada Allah... Belajarlah memantaskan diri menjadi anak sholihah,, Kawan...jangan sedikitpun antum menyakiti hati ibu bapak antum, khususnya ibu antum,, ibu yang telah mengandung dan melahirkan serta merawat sehingga antum semua tumbuh besar.. Sebesar kesalahan ibu bapak antum yang kiranya menyakiti hati, janganlah dijadikan alasan untuk antum membeninya,, Bila dibandingkan tentu jauh lebih sakit mereka. Janganlah jadi anak yang durhaka kawan... !
Mari kita luruskan niat, buktikan kesungguhan dalam bertholabul i’lmi, ikuti segala aturan yang Allah tetapkan dan aturan yang ada di Ma’had ini dan giatlah mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan,,
Mudah-mudahan antum semua sukses dalam mengejar cita-cita yang antum semua dambakan...Amiin.
Semangat Meraih Mimpi kawan.......!!!!! Allohu Akbar.......!!!!!