Selasa, 24 Maret 2015

Tugas Metode Studi Islam



Tugas Kelompok 6
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
DALAM BIDANG AGAMA,PENDIDIKAN,SOSIAL,EKONOMI DAN POLITIK

MATA KULIAH                                 : METODE STUDI ISLAM
DOSEN PEMBIMBING                     : IIN KENDEDES, M.Pd

Disusun Oleh :
1.        Bakti Andrian : 1311010134

Jurusan     :Pendidikan Agama Islam
Semester  : I (satu)
Kelas        :C


FAKULTAS TARBIYAH
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 1434 H/2013 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji Syukur  kehadirat Allah SWT,atas berkah rahmat petunjuk dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini  dengan judul “KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM”. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,sahabat dan para pengikut setia Nya sampai akhir zaman.

            Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu IIN KANDEDES M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Metode Studi Islam dan pihak-pihak yang telah memberikan dukungan serta arahan dalam penulisan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, Oleh karena itu saya mohon ma’af atas kekurangan tersebut.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat Saya harapkan demi kesempurna’an penyusunan tugas makalah ini.
Harapan Saya, semoga Makalah ini dapat bermanfa’at bagi yang membaca dan menjadi referensi untuk menambah pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Bandar Lampung,  Oktober 2013

                                                   

                                              Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................. 1      
C.     Tujuan Penelitian.................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A.    Karakteristik Dalam Ajaran Islam........................................................ 2
B.     Dalam Bidang Agama.......................................................................... 2
C.     Dalam Bidang Pendidikan................................................................... 3
D.    Dalam Bidang Sosial............................................................................ 4
E.     Dalam Bidang Ekonomi....................................................................... 6
F.      Dalam Bidang Politik........................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpilan............................................................................................ 8
B.     Saran..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Sebagai muslim kita tentu ingin menjadi muslim yang sejati. Untuk itu seorang muslim harus menjalankan ajaran Islam secara kaffah bukan hanya mementingkan satu aspek dari ajaran Islam lalu mengabaikan aspek yang lainnya. Oleh karena itu pemahaman kita terhadap ajaran Islam secara syamil dan kamil menjadi satu keharusan. Disinilah letak pentingnya kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran Islam dengan baik.
B.  Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini akan di bahas tentang :
1.      Apa itu Karakteristik ajaran Islam ?
2.      Apa saja Karakteristik ajaran Islam di dalam Berbagai Bidang,khususunya Bidang Agama,Pendidikan,Sosial,Ekonomi dan Politik ?
3.      Bagaimana  Karakteristik yang khas dalam ajaran Islam ?
C.  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui Karakteristik ajaran Islam
2.      Untuk menambah pengetahuan tentang karakteristik ajaran islam di di Bidang Agama,pendidikan,Sosial, Ekonomi dan Politik
3.      Untuk mengetahui Karakter yang Khas dalam ajaran Islam.








BAB II
PEMBAHASAN


KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Selama ini kita sudah mengenal Islam, tetapi Islam dalam potret yang bagaimanakah yang kita kenal itu, tampaknya masih merupakan suatu persoalan yang perlu didiskusikan lebih lanjut. Misalnya mengenal Islam dalam potret yang ditampilkan Iqbal dengan nuansa filosofis dan sufistiknya. Islam yang ditampilkan Fazlur Rahman bernuansa historis dan filosofis. Demikian juga, Islam yang ditampilkan pemikir-pemikir dari iran seperti Ali Syari’ati, Sayyed Hussein Nasr, Murthada Munthahhari.[1]
Pemikiran para ilmuan Muslim dengan mempergunakan berbagai pendekatan tersebut di atas kiranya dapat digunakan sebagai bahan untuk mengenal karakteristik atau ciri-ciri yang menjadi khas dalam ajaran Islam, tidak mencoba memperdebatkannya antara satu dan lainnya, melainkan lebih mencari sisi-sisi persamaannya untuk kemaslahatan umat umumnya dan untuk keperluan studi Islam pada khususnya.
       Dari berbagai sumber kepustakaan tentang Islam yang ditulis para tokoh di atas,dapat diketahui bahwa Islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai bidang.artinya Islam mempunyai ciri-ciri tersendiri dalam ajaran Islam. Konsepsi Islam dalam berbagai bidang yang menjadi Karakteristiknya itu dapat dikemukakan sebagai berikut :

A.  DALAM  BIDANG AGAMA

Menurut Nurcholis Madjid, bahwa dalam bidang agama Islam mengakui adanya pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis Madjid adalah aturan Tuhan (Sunnah Allah) yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari.
      Islam adalah agama yang kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain,kemudian pengakuan akan hak-hak agama lain dengan sendirinya merupakan dasar paham kemajemukan sosial budaya dan agama sebagai ketetapan Tuhan yang tidak berubah-ubah.Bahkan Alquran juga mengisyaratkan bahwa para penganut berbagai agama asalkan percaya kepada Tuhan dan hari kemudian serta berbuat baik,semuanya akan selamat. Inilah yang selanjutnya menjadi dasar toleransi agama yang menjadi ciri sejati Islami dalam sejarahnya yang otentik,suatu semangat yang merupakan kelanjutan pelaksanaan ajaran Alquran.[2]

Karakteristik ajaran Islam dalam bidang agama tersebut disamping mengakui adanya pluralisme sebagai suatu kenyataan,juga mengakui adanya universalisme, yakni mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir,menyuruh berbuat baik, dan mengajak pada keselamatan.Inilah yang selanjutnya dapat dijadikan landasan untuk membangun konsep toleransi dalam agama.

Karakteristik agama Islam dalam visi keagamaannya bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan dan saling menghargai karena dalam pluralitas agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian kepada Tuhan.

B.  DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang (education for all),laki-laki atau perepuan,dan berlangsung sepanjang hayat(long for life education).
Pandangan Islam terhadap pendidikan bagi semua orang itu dapat dipahami dari hadis-hadis nabi yang artinya antara lain :Menuntut ilmu itu wajib bagi orang Islam laki-laki dan perampuan. “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”.
 Dalam bidang pendidikan Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan,kurikulum,guru,metode,sarana,dan lain sebagainya.
Semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini dapat dipahami dari kandungan surat Al-Alaq sebagaimana disebutkan di atas.
 Adapun ide-ide yang terkandung dalam Q.S Al Alaq ayat 1-5 : membaca (pintu gudang ilmu), adab membaca, membaca berulang-ulang (cara atau metode belajar), sumber ilmu (الله), pena (sarana), ilmu atau materi pengetahuan yang diajari (kurikulum).

 Didalam Alquran dapat di jumpai berbagai metode pendidikan seperti metode ceramah,tanya jawab,diskusi,demonstrasi,penugasan,teladan,pembiasaan,karya wisata,cerita hukuman,nasihat,dan sebagainya.[3]
Berbagai metode tersebut dapat digunakan sesuai dengan materi yang di ajarkan,dan di maksudkan demikian,agar pendidikan tidak membosankan anak didik.

C.  DALAM BIDANG SOSIAL

Ajaran islam dalam bidang sosial ini termasuk yang paling menonjol, karena seluruh bidang ajaran islam sebagaimana telah disebutkan di atas pada akhirnya ditunjukan untuk kesehjateraan manusia. Namun, khusus dalam bidang ini Islam menjunjung tinggi tolong-menolong, saling menasihati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa, dan kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan islam bukan ditentukan oleh nenek moyangnya, kebangsaannya, warna kulit, bahasa, jenis kelamin, dan lain sebagainya yang bebau rasialis. Kualitas dan ketinggian derajat seseorang ditentukan oleh ketakwaannya yang ditunjukan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia. Atas dasar ukuran ini, maka dalam Islam semua orang memiliki kesempatan yang sama.
    
Jalaludin Rahmat berpendapat, bahwa Islam banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Muamalah jauh lebih luas dari pada ibadah (dalam arti khusus). Misalnya, bila urusan ibadah bersamaan  waktunya dengan urusan sosial yang penting, maka ibadah boleh ditangguhkan (diqashar atau dijama’, dan bukan ditinggalkan). Dalam hadisnya; Rasullullah SAW mengingatkan imam supaya memperpendek bacaan salatnya bila di tengah jamaah ada yang sakit, orang lemah, orang tua, atau orang yang mempunyai keperluan. Siti Aisyah mengisahkan, Rasulullah SAW salat di rumah dan dan pintu terkunci, lalu aku datang maka Rasulullah SAW berjalan membuka pintu, kemudian kembali ke tempat  salatnya. Hadis ini diriwayatkan oleh lima orang perawi, kecuali ibn Majah.

Selanjutnya Islam menilai bahwa ibadah yang dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama dengan orang lain nilainya lebih tinggi daripada salat yang dilakukan secara perorangan, dengan perbandingan 27 derajat.
    
Dalam pada itu Islam menilai bila urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal, karena mekanggar pantangan tertentu, maka kifaratnya adalah dengan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan urusan sosial. Contohnya, bila puasa tidak mampu dilakukan karena sakit yang menahun dan sulit diharapkan sembuhnya, maka boleh diganti dengan fidyah dalam bentuk memberi makan bagi orang yang miskin. Sebaliknya, jika orang tidak baik dalam hal muamalahnya, ibadah yang dia lakukan tidak dapat menutupinya. Bahkan ada keterangan bahwa,ibadah ritual tidak diterima Allah bila pelakunya melanggar norma-norma muamalah.[4]




D.  DALAM BIDANG EKONOMI

Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan manusia adalah hidup yang seimbang dan tak terpisahkan antara urusan dunia dan akhirat. Nabi bersabda yang diriwayatkan oleh Ibn Mubarak yang artinya: bukanlah termasuk orang yang baik di antara kalian adalah orang yang meninggalkan dunia karena mengejar kehidupan akhirat, dan orang yang meninggalkan akhirat karna mengejar kehidupan dunia. Orang yang baik adalah orang yang meraih keduanya secara seimbang, karena dunia adalah alat menuju akhirat.[5]
    
Pandangan Islam mengenai kehidupan demikian itu, secara tidak langsung menolak kehidupan yang bercorak sekularistik,yaitu kehidupan yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan agama. Artinya agama harus terlibat dalam mengatur kehidupan dunia.
Dalam teologi islam, bahwa alam raya dengan segala isinya sebagai ladang untuk mencari kehidupan adalah sesuatu yang suci dalam arti tidak haram untuk dimanfaatkan. Alam raya ini sesuatu yang diciptakan Tuhan untuk dimanfaatkan manusia, dan bukan untuk dijadikan objek penyembahan sebagaimana yang dilakukan masyarakat primitif. Kita tahu bahwa di alam raya ini dijumpai berbagai keajaiban dan kekaguman. Misalnya, di kebun kita menyaksikan aneka ragam tanaman dn buah-buahan, padahal ditanam di tempat yang sama, tetapi buah dari tanaman itu beraneka ragam. Kia tidak menganggap itu sebagai Tuhan. Yang di anggap Tuhan adalah Allah yang menciptakan seluruh alam ini. Ketika kita menyaksikan itu, kita dianjurkan mengucapkan subhanallah = Maha suci Allah yang telah menciptakan semua itu. Dengan begitu selain keimanan kita bertambah mantap, juga akan merasakan manfaat atas segala ciptaan Allah. Maka ia akan memanfaatkan kehidupan dunia untuk beribadah kepada Allah Swt.




E.  DALAM  BIDANG POLITIK

Ciri ajaran Islam selanjutnya dapat diketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik.Dalam Alquran surat An-Nisa ayat 156 terdapat perintah menaati ulil amri yang terjemahanya termasuk penguasa di bidang politik,pemerintahan dan negara.[6]
Dalam hal ini Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin. Islam menghendaki ketaatan kritis,yaitu suatu ketaatan yang didasarkan pada tolak ukur kebenaran dari Tuhan.  Jika pemimpin itu berpegang teguh pada ketentuan Allah dan  Rasul-Nya maka wajib ditaati.Sebaliknya jika pemimpin itu bertentangan dengan kehendak Allah dan Rasulnya boleh dikritik atau di beri saran agar kembali kejalan yang benar dengan cara-cara yang persuasif. Dan jika cara tersebut juga tidak dihiraukan oleh pemimpin tersebut,boleh saja untuk tidak dipatuhi.
Telah di jelaskan pula dalam Hadis Rasulullah saw,bahwa mentaati pemimpin bagi setiap muslim adalah merupakan kewajiban,tetapi apabila pemimpin tersebut memerintahkan perbuatan dosa,maka boleh ditentang.(H.R.Bukhori Muslim).
           
Masalah politik ini selanjutnya berhubungan dengan bentuk pemerintahan. Dalam sejarah kita mengenal bentuk pemerintahan seperti Republik,yang di pimpin presiden,kerajaan yang di pimpin Raja,dan sebagainya. Oleh karenanya setiap bangsa boleh saja menentukan bentuk negaranya masing-masing sesuai seleranya.[7]Namun,yang terpenting bentuk pemerintahan tersebut harus digunakan sebagai alat untuk menegakan keadilan,kemakmuran,kesejahteraan,keamanan,kedamaian dan ketentraman masyarakat.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
 Dari pembahasan di atas,dapat diketahui bahwa Islam memiliki karakteristik yang  khas yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai bidang.artinya Islam mempunyai ciri-ciri tersendiri dalam ajaran Islam.
 Di antara ciri-cirinya antara lain adalah di bidang agama,kita dapat mengetahui bahwa Islam sangat menghargai Pluralisme dan Universalisme. Selain itu agama Islam  bersifat toleran,pemaaf ,tidak memaksakan, saling mengahargai karena agam Islam terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian kepada Tuhan.

Didalam Bidang Pendidikan Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang,laki-laki maupun perempuan,dan Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan,kurikulum ,guru, metode,sarana dan lain sebagainya.

Di dalam bidang Sosial, Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kesamaan derajat, memiliki tenggang rasa, dan kebersamaan.

Dalam Bidang Ekonomi, Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan manusia adalah hidup yang seimbang dan tidak terpisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Yang terakhir di dalam bidang Politik bahwa Islam mengharuskan mentaati ulil amri termasuk penguasa dalam bidang politik, pemerintahan dan negara.

B.SARAN
Makalah ini dususun berdasarkan Referensi yang ada,tentu banyak kesalahan dan kekurangannya.oleh karena itu Penulis mohon kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun guna perbaikan penyusunan makalah yang  lebih baik lagi. Amin

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata,Metodelogi Studi Islam, Jakarta : Rajawali Pers,2012


Jalaludun Rahmat,Islam Alternatif, Bandung :Mizan,1991

Muhammad Quthub,Sistem Pendidian Islam, Bandung :al-Maarif,1998

Nurcholis Madjid,Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta :Yayasan Wakaf Paramadina,1992,cet.II




[1] Abuddin Nata,Metodelogi Studi Islam,(Jakarta : Rajawali pers,2012),h.77
[2] Nurcholis Madjid,Islam Doktrin dan Peradaban,(Jakarta :Yayasan Wakaf Paramadina,1992),cet.II,h.IXXViii.
[3] Muhammad Quthub,Sistem Pendidian Islam,(Bandung :al-Maarif,1998)cet I,h.324-374
[4] Jalaludun Rahmat,Islam Alternatif,(Bandung :Mizan,1991),cet IV,hal.51
[5] Abuddin Nata,Op.Cit, h .90
[6] Ibid.
[7] Ibid h. 92